pengujian hammer test

ndt-indonesia.comHammer test adalah salah satu pengujian pada beton yang digunakan untuk mengukur nilai dan dan mutu pada sebuah struktur beton yang sudah mengalami pengerasan. Pengujian hammer test ini termasuk kedalam metode pengujian NDT (Non-destructive Test) yang artinya, pengujian ini tidak akan merusak struktur di dalam pengujiannya. Dalam proses pengujiannya, terdapat beberapa prosedur dan juga tahapan, diantaranya:

Tahapan dan Prosedur

Proses pengujian pada beton yang sudah mengeras akan dimulai dengan melakukan kalibrasi pada alat hammer test.

  • Hammer test akan diaplikasikan pada permukaan yang memiliki kekerasan brinel sekitar 5000 N/mm2.
  • Setelah selesai dikalibrasi, hammer test akan langsung diaplikasikan pada permukaan struktur beton untuk menguji sampel dan melakukan pembacaan.
  • Lalu, setelah itu pengujian dapat dilakukan secara horizontal pada permukaan vertikal, dan begitupun sebaliknya.
  • Jika hammer test dipegang pada sudut menengah, maka angka rebound dari pengujian akan memberikan hasil yang berbeda pada permukaan dan juga beton yang sama.
  • Daya impact atau tekanan yang dibutuhkan untuk hammer test akan berbeda pada tiap-tiap pengaplikasiannya. Perkiraan tingkatan pada energi yang dibutuhkan dalam pengujian hammer test seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah.
No. Aplikasi Perkiraan Daya Impact untuk Rebound Hammer dalam satuan Nm
 1. Untuk Beton Berat Normal. 2.25
 2. Untuk bagian beton kecil dan tahan benturan. 0.75
 3. Untuk pengujian beton massal seperti jalan, struktur hidrolik, dan perkerasan. 30.00

Selain memperhatikan prosedur pada pengujian, ada beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengujian dengan menggunakan hammer test agar hasil pengujian lebih maksimal lagi. Berikut beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan pengujian dengan menggunakan hammer test.

  • Pastikan permukaan pada beton dalam kondisi kering, bersih dan juga halus.
  • Sebelum pengujian dilakukan, partikel kecil seperti debu harus dibersihkan dari permukaan beton dengan menggunakan amplas.
  • Pengujian dengan menggunakan hammer test tidak boleh dilakukan pada permukaan yang kasar, karena akan mengakibatkan pemadatan yang tidak sempurna dan permukaan yang bergerigi.
  • Titik yang akan ditumbuk dengan hammer test pada permukaan setidaknya harus memiliki jarak 20 mm dari ujung beton.

Sekian pembahasan mengenai tahapan dan juga prosedur pada pengujian menggunakan hammer test, semoga artikel ini dapat membantu dan memberikan sedikit wawasan. Untuk informasi mengenai alat Hammer Test dan pembelian Anda dapat menghubungi kami melalui:

PT. Testindo

Office: Jl.Radin Inten II No 61B Duren Sawit Jakarta Timur

Telp: (021) 2956 3045 | Whatsapp: +62 8822 5870 6420 (Anto) | Email: sales.ndtindonesia@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *